Orang yang dapat bersenang –
senang adalah orang yang pandai melakukan manajemen waktu. Baik manajemen
sebagian waktu maupun manajemen seluruh waktu. Disini maksud saya adalah ketika
orang memiliki waktu 24 jam dalam sehari, dia dapat memanfaatkan minimal 12 jam
yang dimiliki dengan melakukan suatu yang produktif. Manajemen waktu
mengajarkan untuk dapat disiplin terhadap waktu. Prinsip manajemen waktu adalah
perencanaan dengan tujuan yang jelas dan matang. Karena ketika kita memiliki
perencanaan, kita dapat mengetahui darimana langkah mulai. Sebagai contoh kita
memiliki tugas yang menumpuk, kita dapat membagi tugas tersebut dalam skala
prioritas. Termasuk dalam hal mendesak atau hal jangka panjang. Jadi tugas
tersebut dapat dikategorikan sesuai dengan waktunya. Dan yang terpenting ketika
kita melakukan skala prioritas, tidak boleh ada yang dinamakan menunda
pekerjaan. Dikarenakan jika kita menunda pekerjaan, skala prioritas yang
dilakukan dan juga manajemen waktu hanya sia – sia.
Berdasarkan pengalaman pribadi
saya, manajemen waktu sangat diperlukan. Ada beberapa kegiatan yang harus saya
selesaikan, dan skala prioritas dalam tugas sangat saya perlukan. Sebagai mahasiswa
aktif saya perlu mengasah softskill saya dibidang lain, belajar dengan teman
lain yang lebih pintar dalam suatu bidang, melakukan brainstorming. Saya adalah
seorang mahasiswa, memiliki kegiatan utama yaitu pergi kuliah, di lain sisi
saya mengikuti kegiatan asistensi laboratorium, mengajar privat les, karang
taruna. Kuliah bukan hanya datang, belajar, dan pulang. Ada tugas – tugas yang
diberikan oleh dosen dan juga harus dikerjakan dalam tenggat waktu yang
diberikan. Contoh pada tugas kuliah yaitu ketika mendapat tugas laporan akhir
laboratorium yang diberikan tenggat waktu selama 1 minggu, dalam kurun waktu 1
minggu tersebut saya harus dapat menempatkan prioritas laporan akhir. Apakah termasuk
dalam prioritas mendesak maupun prioritas yang dapat dikerjakan sedikit demi
sedikit. Kemudian kegiatan asisten laboratorium pun sedikit padat di luar
perkuliahan, datang ke lab dan membantu adik tingkat maupun teman setingkat
yang sedang melakukan kegiatan praktikum. Prinsip manajemen waktu yang
diterapkan adalah menyeimbangkan jadwal jaga asisten dengan waktu kosong
perkuliahan, sehingga tidak mengganggu kegiatan. Kegiatan lain yang saya
lakukan mengajar les privat siswi kelas 6 SD yang melakukan persiapan ujian
nasional, selain saya belajar di kelas, laboratorium, saya juga harus
mempersiapkan materi yang akan saya ajarkan kepada siswi tersebut, menggali
materi lebih dalam untuk membantu menjawab tugas – tugas sekolah dan latihan
soal. Kegiatan yang tidak kalah penting bagi saya adalah kegiatan mengenal
masyarakat, yaitu melalui organisasi karang taruna di lingkup rukun warga dan
rukun tetangga rumah saya. 2 lingkup yang sangat besar sehingga saat ingin
membuat acara memerlukan waktu yang rutin sehingga harus mengorbankan waktu,
kegiatan yang dilakukan pun lebih banyak di luar rumah. Prinsip manajemen waktu
yang saya lakukan dalam komunitas melatih kemampuan saya dalam berorganisasi,
melatih saya bagaimana berinteraksi dengan orang lain, sehingga selain mendapat
ilmu di dalam kelas saya juga harus dapat membangun relasi baik dengan orang
lain. Ditengah kesibukan berorganisasi banyak hal yang saya dapatkan dari
pengalaman teman – teman lain.
Kegiatan diatas sangat melelahkan,
ketika tubuh saya lelah saya hanya butuh tidur sejenak lalu bangun dalam
keadaan fresh untuk melakukan tugas yang sudah masuk dalam skala prioritas. Agar
tidak mudah sakit, saya mengusahakan setiap minggu pagi ikut senam ke
agrowisata untuk menjaga kebugaran diri saya sendiri. Di sela sela waktu luang
biasanya saya melakukan kegiatan untuk menyenangkan diri saya sendiri, seperti
menonton film, baca novel, mendengarkan musik. Karena manajemen waktu menurut
saya bukan hanya sekedar dapat membagi waktu untuk kegiatan saja, diperlukan
membagi waktu untuk diri sendiri juga.
Prinsip manajemen yang tidak kalah
penting bagi saya adalah kesehatan mental. Terkadang muncul fikiran – fikiran negatif
dalam diri sendiri, seperti pesimis, tidak percaya pada keajaiban, dan selalu
menyerah di awal walau belum pernah mencoba. Sehingga saya terkadang selalu
menyempatkan untuk mengambil waktu tenang agar dapat melakukan tugas lain
dengan baik. Tidak lupa berkomitmen dalam diri sendiri agar selalu dalam
kondisi baik – baik saja dan tidak panik ketika melakukan hal yang tidak ada
dalam skala prioritas.
Komentar
Posting Komentar